🕙 10:00 - Caow Eng Bio Ritual

📌 Persembahan:

• Dewa raja naga
• Buddha
• Dana makanan kepada makhluk alam rendah
• Puja asap
• Pelepasan satwa

📍 Venue: Jl. Segara Entng No.14, Benoa, Kec. Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali

🕒 15:00 - TPU Ritual

📌 Activities:

• Persembahan kepada Buddha
• Dana makanan kepada makhluk alam rendah

📍 Venue: Pekuburan Beten Buni, Jl. Majapahit, Kuta, Kec. Kuta, Kabupaten Badung, Bali

🛕 Tema: Upacara doa pemberkatan, penghalau rintangan, dan realisasi impian akhir tahun.

Ven. Hai Tao atau Offering to Buddha and Celestial Guardian Dharma Service adalah upacara persembahan tulus ke hadapan Buddha dan para dewa. Dalam upacara ini, umat Buddha melakukan persembahan kepada Tri Ratna (Buddha, Dharma, dan Sangha) serta kepada para dewa, terutama 24 dewa pelindung dharma.

Deskripsi Acara

Ikuti serangkaian kegiatan spiritual bersama Ven. Hai Tao dalam acara Offering to Buddha and Celestial Guardian Dharma Service yang akan berlangsung di Pulau Bali. Acara ini bertujuan untuk:

Mendapatkan berkah akhir tahun.

Menghalau rintangan dalam hidup.

Merealisasikan impian dan harapan yang baik.

Meningkatkan kebajikan dan welas asih kepada semua makhluk.

Kegiatan meliputi:

Persembahan kepada Tri Ratna dan 24 dewa pelindung dharma.

Doa penghapusan rintangan dan pelepasan makhluk.

Pengajaran Dharma oleh Ven. Hai Tao.

Ritual pelepasan hewan sebagai bentuk kebajikan.

Meditasi dan refleksi spiritual.

Jangan lewatkan kesempatan langka ini untuk mendapatkan berkah dan kebijaksanaan dari ajaran Buddha yang penuh welas asih.

Biografi Master Ven. Hai Tao

Ven. Hai Tao lahir pada tahun 1958 di kota Kaohsiung, Taiwan, dengan nama asli Huang Rong Xiang. Semasa mudanya, beliau sangat sukses dalam karir dan keuangan, memiliki banyak aset, rumah, dan usaha lainnya. Namun, seiring berjalannya waktu, tantangan hidup dan beban batin yang ia alami semakin besar. Dalam pencariannya akan ketenangan, beliau mulai mengikuti meditasi di Vihara Hui Ri Jiang Tang di Kaohsiung. Sejak saat itu, ketertarikannya terhadap Buddha Dharma dan kehidupan sebagai anggota Sangha mulai tumbuh dalam dirinya.

Suatu hari, ibundanya didiagnosis menderita kanker hati dan sering mengalami kesakitan hebat. Para dokter menyatakan bahwa penyakit tersebut sudah mencapai stadium lanjut dan sulit disembuhkan. Dalam keputusasaan, Ven. Hai Tao menyadari bahwa harta kekayaannya tidak bisa menyelamatkan ibundanya dari penderitaan. Saat di rumah sakit, beliau bersujud dan membaca Sutra Ksitigarbha dengan penuh tekad. Ia berjanji untuk menjalankan diet vegetarian sebagai bentuk doa agar penderitaan ibundanya berkurang.

Keajaiban pun terjadi—kondisi ibundanya berangsur-angsur membaik. Dengan rasa baktinya yang besar, Ven. Hai Tao bertekad untuk menjalani kehidupan sebagai seorang Bhiksu dan dengan tulus melatih dirinya demi menolong semua makhluk keluar dari penderitaan. Pada usia 35 tahun, beliau akhirnya mengambil langkah besar dengan meninggalkan kehidupan duniawi dan menjadi anggota Sangha.

Ven. Hai Tao terus melatih diri dan mendedikasikan hidupnya untuk menolong semua makhluk. Ia mengembangkan welas asih tanpa batas dengan berbagai kegiatan seperti:

Pelepasan hewan ke habitat aslinya untuk menghindari eksploitasi dan penderitaan.

Mendirikan tempat peristirahatan terakhir bagi hewan-hewan tua agar mereka mendapatkan kehidupan yang layak di akhir hayatnya.

Mengajarkan pola hidup vegetarian demi kesehatan dan kelestarian lingkungan.

Pelimpahan jasa bagi makhluk di alam penderitaan agar mereka mendapatkan kebahagiaan dan pembebasan.

Membantu orang miskin dan melakukan berbagai kegiatan kemanusiaan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial.

Kini, Ven. Hai Tao dikenal sebagai sosok inspiratif yang penuh kasih dan tanpa lelah mengabdikan hidupnya untuk kesejahteraan semua makhluk.